Minggu, 08 Mei 2011

Anak Jalanan Dampak Dari Kemiskinan


Negara berkembang memang identik dengan kemiskinan dan Indonesia tak luput dari hal ini. Masalah kemiskinan di Indonesia memang tidak pernah teratasi dengan baik. Dari data yang di dapat dari Badan Pusat Statistika, penduduk miskin di indonesia pada bulan maret 2010 adalah sebanyak 31,02 juta jiwa atau sebesar  13,33 persen.  Kemiskinan menimbulkan banyak dampak negatif dalam kehidupan sosial. Salah satu permasalahan yang ditimbulkan oleh kemiskinan adalah anak jalanan.
Anak jalanan sendiri memiliki definisi bahwa anak jalanan adalah termasuk dalam salah satu bentuk pekerja anak, yaitu anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain atau untuk dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu dan ternaga dengan menerima imbalan atau tidak (Suyanto, 2003:3). Sumarsono menyatakan bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan dengan tujuan untuk bekerja mencari penghidupan karena sebab apapun.
Tidak ada yang tahu pasti jumlah sesungguhnya dari anak jalanan yang ada di seluruh indonesia atau bahkan dalam sebuah lingkup yang kecil yaitu sebuah kota. Di Jakarta diperkirakan jumlah anak jalanan saat ini adalah sebanyak 4.023 anak. Jumlah ini mengkhawatirkan karena jika anak miskin memiliki self efficacy yg rendah maka mereka akan semakin terpuruk dalam kemiskinan dan otomatis akan mempersulit perkembangan bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang tingkat kemakmurannya tinggi.
Hidup di jalanan pastinya tidak lepas dari preman-preman dan kehidupan yang keras. Jika seorang anak jalanan bergabung dengan kumpulan preman dan lebih sering menghabiskan waktunya dengan preman, maka anak tersebut akan menggantungkan harapan pada preman tersebut dan lebih percaya pada preman. Hal ini sesuai dengan teori yang di ungkapkan oleh Sarason, dkk (1983) bahwa dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dipercaya dimana individu dapat menggantungkan harapan pada orang-orang tersebut. Tindak kejahatan juga cenderung meningkat jika anak-anak jalanan ini mendapatkan dukungan sosial yang keliru.
Pemerintah dalam hal ini harus turun tangan untuk memcahkan permasalahan rumit ini. Sebuah rantai kemiskinan yang harus dipotong oleh pemerintah agar dampak negatif dari kemiskinan ini terhenti. Langkah konkrit yang bisa diambil oleh pemerintah yaitu memberi lapangan pekerjaan untuk para orang tua. Jika orang tua memiliki pekerjaan dan penghasilan yang cukup, maka anak-anaknya tidak lagi dijalanan untuk mengamen mengumpulkan uang tetapi anak-anak mereka bisa bersekolah dengan layak. Dengan begitu angka kejahatan yang terjadi pada anak-anak akan menurun dan masa depan bangsa ini akan lebih cerah karena memiliki pemuda-pemudi yang terpelajar.

0 comments:

Posting Komentar