Negara berkembang memang identik dengan
kemiskinan dan Indonesia tak luput dari hal ini. Masalah kemiskinan di
Indonesia memang tidak pernah teratasi dengan baik. Dari data yang di dapat
dari Badan Pusat Statistika, penduduk miskin di indonesia pada bulan maret 2010
adalah sebanyak 31,02 juta jiwa atau sebesar
13,33 persen. Kemiskinan menimbulkan
banyak dampak negatif dalam kehidupan sosial. Salah satu permasalahan yang
ditimbulkan oleh kemiskinan adalah anak jalanan.
Anak
jalanan sendiri memiliki definisi bahwa anak jalanan adalah termasuk dalam
salah satu bentuk pekerja anak, yaitu anak-anak yang melakukan pekerjaan secara
rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain atau untuk dirinya sendiri yang
membutuhkan sejumlah besar waktu dan ternaga dengan menerima imbalan atau tidak
(Suyanto, 2003:3). Sumarsono menyatakan bahwa anak jalanan adalah anak-anak
yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan dengan tujuan untuk bekerja
mencari penghidupan karena sebab apapun.
Tidak
ada yang tahu pasti jumlah sesungguhnya dari anak jalanan yang ada di seluruh
indonesia atau bahkan dalam sebuah lingkup yang kecil yaitu sebuah kota. Di Jakarta
diperkirakan jumlah anak jalanan saat ini adalah sebanyak 4.023 anak. Jumlah
ini mengkhawatirkan karena jika anak miskin memiliki self efficacy yg rendah
maka mereka akan semakin terpuruk dalam kemiskinan dan otomatis akan
mempersulit perkembangan bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang tingkat
kemakmurannya tinggi.
Hidup
di jalanan pastinya tidak lepas dari preman-preman dan kehidupan yang keras. Jika
seorang anak jalanan bergabung dengan kumpulan preman dan lebih sering
menghabiskan waktunya dengan preman, maka anak tersebut akan menggantungkan
harapan pada preman tersebut dan lebih percaya pada preman. Hal ini sesuai
dengan teori yang di ungkapkan oleh Sarason, dkk (1983) bahwa dukungan sosial
adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang
lain yang dipercaya dimana individu dapat menggantungkan harapan pada
orang-orang tersebut. Tindak kejahatan juga cenderung meningkat jika anak-anak
jalanan ini mendapatkan dukungan sosial yang keliru.
Pemerintah
dalam hal ini harus turun tangan untuk memcahkan permasalahan rumit ini. Sebuah
rantai kemiskinan yang harus dipotong oleh pemerintah agar dampak negatif dari
kemiskinan ini terhenti. Langkah konkrit yang bisa diambil oleh pemerintah
yaitu memberi lapangan pekerjaan untuk para orang tua. Jika orang tua memiliki
pekerjaan dan penghasilan yang cukup, maka anak-anaknya tidak lagi dijalanan
untuk mengamen mengumpulkan uang tetapi anak-anak mereka bisa bersekolah dengan
layak. Dengan begitu angka kejahatan yang terjadi pada anak-anak akan menurun
dan masa depan bangsa ini akan lebih cerah karena memiliki pemuda-pemudi yang
terpelajar.
0 comments:
Posting Komentar