Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosio-emosional (Santrock, 2003:26). Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai
tempat yang jelas. Remaja tidak termasuk golongan anak, tetapi tidak pula
termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak dan
orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik
maupun psikisnya (Monks, dkk., 2002:259).
Menurut Santrock (2002:7) remaja
merupakan suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara
pesat, terutama pada awal masa remaja. Masa remaja terjadi secara
berangsur-angsur tidak dapat ditentukan secara tepat kapan permulaan dan
akhirnya, tidak ada tanda tunggal yang menandai. Bagi anak laki-laki ditandai
tumbuhnya kumis dan pada perempuan ditandai melebarnya pinggul. Hal ini
dikarenakan pada masa ini hormon-hormon tertentu meningkat secara drastis. Pada
laki-laki hormon tertosteron yaitu suatu hormon yang berkait dengan
perkembangan alat kelamin, pertambahan tinggi dan perubahan suara. Sedang pada
perempuan hormon estradiol yaitu suatu hormon yang berkait dengan perkembangan
buah dada, rahim dan kerangka pada anak perempuan.
Remaja ditinjau dari
sudut perkembangan fisik, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik
dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangan secara anatomis berarti
alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang
sempurna dan secara faali alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna
pula (Sarwono, 2004:6).
0 comments:
Posting Komentar