Selasa, 30 Agustus 2011

Technical skills


           Technical skills involve the ability to apply specific methods, procedures and techniques in a specialized field. You can imagine the technical skill needed by design engineers, market researchers, acountans and computer programers. Their skills are concrete and can usually be taught in collage course or on-the-job training (OJT) program. Managers use technical skills to varying degrees. They are highly concerned with identifying and developing  the technical skills needed by other in organization.

Read more »

Senin, 29 Agustus 2011

Managerial Skills


            We have learened about organization and management’s basic and what managers do. But you may still be wondering exactly what it takes to be an effective manager. Are there basic managerial skills you can develop?. Skills are ailities related to performance that are not necessarily inborn.  For the purpose of our discussion here, skills separate into four group:

1.     Technical skills
4.     Conceptual skills
The realtive mix of skills required depands on the manager’s level, responsibilities, and functions. For example, skills needed by a store manager are likely to be quitedifferent from those needed by the regional vice-president, which operates all of stores. As you will see, the store manager probably needs relatively high technical and interpersonal skills, whereas the regional vice-president needs higher conceptual, interpersonal, and communication skills.

Read more »

Jumat, 26 Agustus 2011

Duties of Top Managers


            Pressures and demands on top managers can be intens. Tightly schedules workdays, heavy travel requirements, and work weeks of sixty or more hours are common. During a typical day a top manager disposes of thirty six pieces of mail, handles five telephone calls an hour, and goes to eight meetings. A true break is a luxury: coffee is swallowed on the run, and lunch is often eaten during meeting with other managers, business associates, community representatives, or goverment officials. When there is some free time, eager subordinates vie for share of it.

            A top manager may spend days and nights working for the company. One night is spent working late at the office and another entertaining business associates. On other nights the typical top manager goes to his or her home, not to relax, but to use it as a branch office. Many recreational activities and social events are arranged for business purpose. Thus, the top manager seldom stops thingking about the job or playing the roles it demands. Such an approach to time management may succed in getting the work done, but it also creates stress in most families.

Read more »

Rabu, 24 Agustus 2011

Duties of Middle Manager


            Many middle managers began their careers as first-line managers. Typically a middle manager spent several year as a first-line manager, gaining knowledge about the business and learning technical skill. Even so, promotion first-line to middle management is often dificult and sometimes traumatic. This is because number of task that increased.

            The heavier emphases on managing group performance and on allocating resources represent the most important differences between first-line and middle managers. The middle managers is often involved in reviewing the work plan of various groups, helping them set priorities, and negotiating and coordinating their activities. Middle managers are involved in establishing target dates for work or services to be performed, devolping evaluation for performance, deciding which projects should be given money, personel, and materials and translating top management’s general abjectives into specific operational plans, schedules, and procedures.
            Two ways middle managers accomplish their duties are through the delegation of authority to carry out top management’s decisions and the coordination of schedules and resources with other managers. The major role these manager play are interpersonal and informational because they face problems that are people-centered, rather than technical. Middle managers often spend about 80 percent of their time talking on the phone, attending committe meetings, and preparing reports.
            Middle managers are also removed from the technical aspects of production work. Lacking hand-on experience, many of them must develop new skill to cope with top management’s demand. One important skill is the ability to negotiate succesfully with first-line managers to gain acceptence of top management’s objectives. Another is the achieve compromise and consensus in order to win support. Attending meetings with other middle managers and top managers demands oral communication skills that are better developed than those of first-line managers. And, finally, middle managers must be adept at deloping their subordinates, opening lines of communication for them, and making them visible to other middle managers and to top managers.

Read more »

Minggu, 21 Agustus 2011

Duties of First-Line Managers


             Newly appointed first-line manager have much to learn. New first line managers learn to plan and schedule the work formerly laid out for them and not wait for orders. In the process they must also learn how their group fits into the total organization and how to share staff services and how to share staff services with another managers.
            First line managers usually need strong technical skill to teach subordinates and supervise day-to-day tasks. Effective first line managers learn to “lean on” their technical expertise. Sometimes, though, a first-line manager is a recent collage graduate, responsible for work of both hourly workers and professional. This type of first-line manager is likely to have less hands-on experience.this is not a problem if the manager has good interpersonal skills, which include the abilities to communicate with diverse type of people, to coach and counsel subordinates, and to provide constructive feedback.
            Since most of you will start your managerial careers as the first-line managers, the following insight will give you a look at how a typical first-line managers spends her day.

Read more »

Jumat, 19 Agustus 2011

Bagan Organisasi


            Apa yang terbesit dipikiran anda jika mendengar kata bagan? Sekumpulan kotak? Garis-garis?. Bila anda memikirkan seperti itu, berarti anda sudah memiliki gambaran tentang bagan. Tetapi bagaimana dengan bagan organisasi? Apa yang anda pikirkan?. Beberapa ahli memiliki definisinya masing-masing. Berikut definisi bagan orgnisasi menurut beberapa ahli:
1.     Hellriegel dan Slocum. Bagan organisasi adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan dari fungsi, departemen, dan psosisi individu dalam sebuah organisasi.
2.     Ralp Currier Davis. Bagan organisasi adalah grafik atau semigrafik yang menunjukkan fungsi-fungsi, pengemlompokan fungsi-fungsi dan jalur tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas dalam sebuah organisasi.
3.     Henry G. Hodges. Bagan organisasi adalah desain struktur organisasi
4.     Louis A. Allen. Bagan organisasi adalah grafik yang menunjukkan data organisasi.

Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan dari persamaan yang ada. Bagan organisasi adalah diagram yang menggambarkan struktur organisasi dimana setiap departemen, fungsi dan jabatan yang ada saling terhubung dengan jalur pertanggungjawaban dan wewenang sebagai penghubungnya.

Read more »

Cerpen “Luka Dalam Surat”


Aku termangu melihat seorang perempuan terisak di depanku. Tubuhnya terguncang, juga hatinya. Tidak ada kata yang mampu aku ucapkan untuk menenangkan tangisnya selain, “Sabar ya, Mbak…” Namun nampaknya yang ia butuhkan lebih dari sekedar kata sabar.
          “Sampai kapan dek, mas Bagas seperti ini? Aku udah gak kuat.” Katanya masih bicara terbata.
          Demi apa aku bukan Dewi yang tahu kapan kakak kandungku akan berhenti memperlakukan dia seperti ini. Kalau memang dia ingin tahu jawaban pastinya, kenapa dia tidak menanyakan langsung saja pada mas Bagas. Bahkan kalau memang dia sudah lelah dengan perilaku mas Bagas, tinggalkan saja mas Bagas. Toh Clara cantik, tidak akan sulit mencari pengganti mas Bagas.
          “Aku cinta sama mas Bagas, tapi aku juga gak bisa kalau dia cuma memberi luka. Di sisi lain, aku juga gak bisa ninggalin mas Bagas.” Katanya lirih.
          Repot! Batinku. “Mbak Clara yang sabar ya. Nanti biar aku yang coba ngomong sama mas Bagas.”  
          Setelah aku mengakhiri ucapanku, seulas senyum hinggap di bibirnya, manis. Apa yang membuat mas Bagas tega menyakiti lagi dan lagi wanita semanis dia. Dia lalu berpamitan, sambil mengusap sisa genangan air mata.
          “Terimakasih Asti. Aku berhutang banyak padamu.”
          Memang dia berhutang banyak padaku. Dia sudah membuat nilai ulangan harian biologiku terjun payung. Karena malam sebelum hari ulangan, aku mendengarkan isak tangisnya lagi. Semalaman suntuk!
          Mbak Clara orang yang manis dan baik. Kata mama, calon menantu idaman. Perhatiannya kepada keluargaku juga tidak main-main. Sewaktu Papa opname di rumah sakit, mbak Clara hampir setiap hari menjenguk papa dan membawakan masakan untuk mama dan aku. Tapi ibarat pesugihan yang selalu minta tumbal, dalam kasus ini aku yang menjadi tumbalnya, dengan selalu sedia mendengarkan dia bercerita tentang kegalauan hubungan mereka, mbak Clara dan mas Bagas. Bukannya menyelamatkanku dari kepahitan menjadi tumbal, Mama dan Papa malah berkata, “Wah, kalian rukun ya. Udah kayak adek kakak beneran.” Itu menyakitkan.
          Bagian yang paling membuatku sakit bukan karena aku harus menjadi tong sampah untuk mbak Clara. Tapi melihat dia menangis dan menangis karena tingkah polah kekasihnya, kakak kandungku, mas Bagas. Setiap mbak Clara bercerita tentang mas Bagas, setiap itu pula menambah daftar nama perempuan yang menjadi korban Mas Bagas: Marni, Utik, Nuke, Siti, dan masih ada beberapa nama lagi. Perihnya adalah, Mas Bagas selalu meminta restu mbak Clara sesaat sebelum mengeksekusi korban. “Sayang, nanti aku mau jalan sama Nuke, rencananya aku mau nembak dia, paling lama juga jalan seminggu kok. Do you mind?”  Dan benar saja, otak-hati dan mulut jarang terjadi kesinambungan. Otak dan hati boleh saja mengatakan tidak, tapi yang keluar dari mulut mbak Clara, “Janji ya cuma seminggu.” Lalu mbak Clara memberikan senyum manis itu untuk mas Bagas, dan menyisakan tangisnya untukku.
          Pernah suatu aku berada di rumah berdua dengan mas Bagas, aku menginterogasinya,
          “Mas, kok tega sih sama mbak Clara kayak gitu?”
          “Apa sih? Anak bau kencur mau tahu aja.”
          “Mas, serius. Aku udah denger semua dari mbak Clara.”
          “Apa yang kamu dengar dari dia adekku bawel?”
          “Semuanya. Marni, Utik, Nuke, Siti, dan banyak lagi. Atau perlu aku diskusiin masalah ini sama Mama dan Papa?”
          Ancamanku berhasil, Mas Bagas gentar kalau sudah berhubungan dengan Mama dan Papa. Yang pertama, dengan perilaku Mas Bagas yang seperti itu, otomatis mereka akan membela mbak Clara, bahkan menyuruh mbak Clara menyudahi hubungannya dengan Mas Bagas. Yang kedua, tidak menutup kemungkinan mas Bagas akan dijatuhi hukuman, dengan menyita segala aset yang dapat memberinya kenyamanan.
          “Aku mencintai Clara. Sampai kapan pun. Aku hanya nggak ingin kehilangan dia. Aku ingin memperistrinya dek. Tapi itu nanti, saat aku dan dia sudah benar-benar dalam keadaan siap. Aku masih belum bisa terikat dengan komitmen yang berat. Aku masih ingin menikmati masa muda. Lebih baik menjadi remaja nakal daripada bapak-bapak nakal kan?” kerlingnya usil.
          “Tapi kenapa mas Bagas blak-blakan gitu sama mbak Clara? Kasian tahu. Dia itu terluka.”
          “Dia yang meminta padaku untuk tidak menutupi hal apapun.”
          “Termasuk mengkhianatinya?”
          “Aku enggak mengkhianati dia, mengkhianati adalah ketika nama Clara tergeser dengan nama lain dalam hatiku. Pengkhianatan itu masalah hati, bukan fisik.”
          “Tapi mas…”
          “Udahlah dek. Ini masalah mas. Kamu belum waktunya untuk banyak tahu.” Aku hanya bisa diam dan cemberut, sebelum dia melanjutkan dan membuat uluran bibir ini makin maju, “satu lagi, mama sama papa gak boleh tahu. Terus kalau Clara curhat sama kamu, tanggepin aja sebisa kamu. Oke Asti?”
          “Tapi mas, bukan cuma mbak Clara yang capek, Asti juga. Asti capek lihat mbak Clara nangis kayak gitu.”
          “Makanya, kalau mau lihat mbak Clara gak sedih, dihibur donk. Bilangin juga, Mas Bagas bersumpah demi apapun di dunia ini, Mas gak bakal ngelukain dia sedikitpun, kalau kita udah nikah.”
          Dan aku hanya terbengong-bengong melihat kepergiannya. Gampang ya bikin sumpah.

---

          Malam ini Mbak Clara mengajakku makan malam di Mc. Donald’s setelah sebulan lebih kami tidak saling bertemu. Bersyukur karena besok tidak ada ulangan harian, karena pasti malam ini aku membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk calon kakak iparku. Mbak Clara memintaku untuk tidak memberi tahu siapapun tentang pertemuan ini, tidak mas Bagas, mama dan papa.
          “Hei Asti…” aku menoleh ke sumber suara, si pemilik suara terduduk di suatu sudut ruangan dengan melambaikan tangannya. Raut mukanya ceria, sangat ceria. Lalu aku menuju bangku itu dan duduk di depannya.
          “idiih, gayaa sekarang mbak Clara pake kacamata. Pantes silau.” Candaku lalu diikuti gelak tawa kami berdua.
          “Iya nih, minus-nya makin besar, udah harus pake kacamata.”
          “Kalau mas Bagas tahu, pasti makin cinta deh, tambah cantik sih.” Ledekku. Tapi raut wajah mbak Clara malah berubah menjadi kalut.
          “Eh, kamu enggak pesen makan dulu, Ti?” dia mengalihkan pembicaraan.
          Aku mengangguk lalu berdiri memesan beberapa makanan ringan, karena firasatku malam ini akan terjadi pembicaraan panjang.
          Setelah kembali ke bangku, aku langsung menyerbu mbak Clara dengan berbagai pertanyaan. Aku bosan dengan basa-basi!
          “Apa sih, yang membuat mbak Clara gak bisa lepas dari Mas Bagas?”
          “Karena aku sayang sama Mas Bagas” ucapnya ringan. Tapi mataku mengisyaratkan bahwa aku tidak puas dengan jawaban yang ia berikan, dan ia menangkapnya. Lalu ia mulai bertutur, “Karena aku merasa Mas Bagas juga sayang sama aku. Aku juga bisa merasakan kalau sayang yang diberi Mas Bagas buatku itu gak main-main. Dia beneran sayang setengah mati sama aku. Aku bisa ngerasain itu, Ti. Satu hal lagi yang penting, aku merasa terlindungi dalam rengkuhan mas Bagas”.
          Dia memang benar, mas Bagas sangat sayang dengannya, setengah mati. Bahkan untuk membentak mbak Clara saja ia gentar. Pernah suatu waktu mbak Clara punya inisiatif untuk menghentikan permainan mas Bagas. Mengurangi jumlah wanita yang terluka karena ulah mas Bagas. Mbak Clara menghubungi, Sita, teman kencan mas Bagas yang entah keberapa. Setelah sepakat, mereka akhirnya bertemu disuatu tempat. Berdua.
          Dia bermaksud memberi tahu Sita bahwa Mas Bagas bukan lelaki baik-baik, lebih baik Sita mundur sebelum terluka lebih jauh. Sita tidak terima dengan berita itu, dia mengira Mbak Clara-lah yang merupakan selingkuhan Mas Bagas. Ratusan cacian dilontarkan kepada Mbak Clara, tidak peduli mereka tengah di tempat umum dan ribuan pasang mata sedang mengamati mereka. Beruntung aku memberi tahu rencana Mbak Clara pada Mas Bagas, sehingga aku dan Mas Bagas tiba tepat pada waktunya. Melihat Mbak Clara diperlakukan sedemikian rupa,rahang Mas Bagas mengeras, tangannya mengepal, emosinya meledak.
          “JANGAN PERNAH BERKATA KASAR PADA WANITAKU!” satu petasan dari mas Bagas meledak di muka Sita. Lalu Mas Bagas menarik lembut tangan Mbak Clara, dan membawanya pulang. Di perjalanan pulang, tangan mereka berikatan, tidak terlepaskan. Setengah berbisik ia berkata, “maafin aku Clara.” Satu kecupan mendarat di punggung tangan mbak Clara. Dan aku di bangku belakang hanya menjadi saksi bisu.
Kalau teringat kejadian itu, benar-benar menggelitik. Sita yang amarahnya begitu meledak-ledak langsung padam dan menciut dengan satu kalimat Mas Bagas yang menampar. Dan siapapun yang melihat kejadian waktu itu akan turut merasakan, betapa Mas Bagas tidak ingin siapapun melukai Mbak Clara.
          Mbak Clara menyodorkan sesuatu dan membuyarkan lamunanku. “Asti, tolong berikan ini pada keluargamu ya.”
          “Undangan pernikahan mbak? Tapi pernikahan siapa mbak?”
          “Itu… Undangan pernikahanku, Ti.” Ujarnya berat. Mataku membelalak, dengan cepat aku membuka undangan itu lalu megoreksi nama yang tercantum pada undangan itu. Berharap mbak Clara tengah bercanda. Namun percuma saja, dia tidak sedang bercanda. Namanya tercantum di sana bersanding dengan nama Nadi Wicaksono. Itu bukan nama mas Bagas!
“dan berikan ini pada Mas Bagas. Sampaikan salam maafku untuknya dan untuk Mama dan Papa. Aku tahu, mereka akan sangat kecewa dengan keputusanku. Tapi kamu paling tahu, berapa kali aku juga harus memendam kekecewaan pada Mas Bagas.” senyumnya getir. Aku masih mematung. Air mataku menetes.
“Tapi mas Bagas berani sumpah demi apa pun di dunia ini kalau dia gak akan melukai mbak Clara setelah kalian resmi menikah…” akhirnya aku bersuara.
Tangis mbak Clara menjadi. Sesaat kemudian ia menyapu air matanya dengan punggung tangannya, berusaha tegar. “Asti, dengar. Aku gak bisa nunggu lebih lama lagi dan membiarkan luka tumbuh dan berkembang setiap harinya. Dan apa kamu pikir dengan tidak melukaiku lagi setelah menikah, akan menghapus luka-lukaku saat ini? Aku ingin menghentikan taburan luka itu sekarang, bukan nanti.” Isaknya.
“Tapi mbak, Mas Bagas pasti hancur melihat mbak Clara menikah dengan orang lain. Mas Bagas cinta banget sama Mbak Clara. Please, pikirin lagi keputusan mbak. Atau mbak Clara sudah tidak mencintai Mas Bagas?” Aku memohon demi keselamatan jiwa dan raga Mas Bagas.
“Apa kamu pikir aku enggak hancur melihatnya setiap hari dengan wanita A, B, C, D? Apa kamu pikir aku enggak sekarat membayangkan Mas Bagas mencumbu mereka semua? Dan yang aku dapatkan hanyalah seonggok tubuh bekas cumbuan beratus wanita.” Ucapnya putus asa.  Setengah berbisik ia melanjutkan, “Bohong kalau aku udah enggak cinta sama dia. Tapi yang dibutuhkan dari sebuah hubungan tidak hanya cinta, Ti.”
Mbak Clara menggenggam tanganku, erat. Mengharap sebuah pengertian tanpa pemaksaan. Jujur aku juga sebenarnya tidak tega membiarkan wanita ini terkoyak lebih lama. Sebuah anggukan dari kepalaku, melebarkan senyum pada bibir Mbak Clara. Cantik. “Semoga Mbak bahagia dengan pernikahan itu.” Ucapanku seberat langkahku meninggalkan wanita yang masih terduduk dan berusaha mengusap gelinangan air mata yang sepertinya hanya dia dan Tuhan tahu kapan air itu berhenti mengalir.

---

My Dear Bagas.
Tujuanku menulis surat ini adalah untuk meminta maaf sekaligus restu darimu. Aku akan menikah, besok. Ya, dengan Mas Nadi, pilihan orang tuaku.
Aku sudah berusaha membicarakan ini padamu, tapi kamu selalu menghindar, dengan alasan kamu belum siap dan masih ingin bergaul dengan masa mudamu lebih lama, sementara orang tuaku tidak bisa menunggu lebih lama, di sisi lain luka-luka yang kamu torehkan disetiap menitnya juga tidak bisa ku biarkan membusuk lebih lama. Dan sejak pembicaraan itu, kamu selalu menghindariku.
Apa yang sebenarnya membuatmu tidak siap, Mas? Kamu terbelenggu dengan ketakutanmu sendiri, dan yang jelas kamu terlalu takut untuk bergeser dari zona nyamanmu.
Aku telah memberimu semua yang kamu minta, berharap dengan memberimu semua berarti aku menjadi yang terbaik lalu aku dapat memilikimu seutuhnya, tanpa ada selingan-selingan yang lain. Ternyata aku salah. Menjadi yang terbaik bukan berarti memberikan semuanya.
 Sampaikan maafku pada orangtuamu, biar aku yang mereka nilai cacat, sehingga kamu tetap menjadi anak yang baik di mata mereka. Aku juga sudah meminta pada Asti untuk tidak mengadu pada orangtuamu, kasian jika mereka harus tahu bahwa anak lelakinya tidak bisa menghargai perasaan wanita.
Terimakasih dan maaf untuk semua yang pernah terjadi di antara kita. Tentang cinta, aku menjaga cinta kita di satu sudut ruang dalam hatiku.

Peluk cium terakhirku,
Clara

Aku menyaksikan langsung kemurkaan Mas Bagas setelah membaca surat dari Mbak Clara, ia geram, ia marah, lalu ia menangis. Dia menjadi orang terapuh yang pernah ku lihat. Bahkan Mas Bagas menjadi lebih rapuh dari Mbak Clara.
 “Mungkin dia memang benar, aku tidak boleh melukainya lebih dari ini. Aku mengikhlaskanmu pergi karena aku mencintaimu, Clara.” Bisiknya di tengah sesenggukannya. Lalu dengan berat ia tersenyum menatapku, matanya masih nanar. Lalu aku memeluknya, menenangkannya. Tangisnya tumpah di pelukanku.
Tugasku selanjutnya adalah, menjauhkan mas Bagas dari benda tajam, obat nyamuk cair, dan yang jelas dari wanita yang hanya akan menjadi bagian permainannya. Cukup Mbak Clara.


kanaya

Read more »

Struktur Organisasi


            Struktur organisasi akan menjadi lebih jelas dan tegas apabila digambarkan dalam sebuah bagan. Hal ini penting dibuat agar struktur bisa dipahami secara gamblang oleh semua individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Definisi struktur organisasi adalah  sebuah sistem formal dari hubungan kerja yang memisahkan tugas-tugas (memperjelas siapa harus melakukan apa) dan mengintegrasikan tugas-tugas (bagaimana mereka harus bekerjasama). Memisahkan tugas dan kewajiban akan memperjelas tugas masing - masing jabatan. integrasi dari tugas menjelaskan bagaimana dan dengan siapa mereka bekerjasama termasuk bertanggung jawab kepada siapa.







Struktur organisasi memang penting dan dapat menggambarkan dengan jelas tentang hubungan antar jabatan yang ada dalam sebuah organisasi tetapi bukan berarti semua akan lancar dengan adanya struktur organisasi yang baik yang telah dituangkan pada sebuah bagan. Hal ini dibuktikan dari beberapa pendapat yang diungkapkan oleh beberapa ahli:

1.     Learned, Ulrich dan Boer mengatakan bahwa bagan organisasi tidak menunjukkan secara lengkap atau akurat atau gambaran dari organisasi tersebut.

2.     Spriegel dan landsburg menyatakan bagan organisasi layaknya diagram yang lain, tidak memuaskan karena banyakditel-ditel kecil dan hubungan antar individu dalam operasi organisasi tidak dapat digambar.


Read more »

Kamis, 18 Agustus 2011

Bentuk-Bentuk Organisasi


Seperti yang sudah saya jelaskan di post sebelumnya, organisasi bisa dibedakan menjadi beberapa bentuk ditinjau dari jumlah pemimpin dan pembagian wewenangnya. Berikut akan saya jelaskan definisi dari setiap bentuk organisasi.

1.     Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang puncak pemimpinannya hanya dipegang oleh satu orang. Contohnya adalah Gubernur, bupati, presiden dan direktur.

2.     Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang puncak pemimpinannya ada ditangan beberapa orang sebagai suatu kesatuan. Contohnya adalah direksi, dewan dan mejelis.

3.     Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari puncak pemimpinan dilimpahkan kepada satuan – satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan.

4.     Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari puncak pemimpin dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pemimpin tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

5.     Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari puncak pimpinannya dilimpahkan kepada astuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan. Dibawah puncak pemimpinan atau pimpinan satuan organisasi terdapat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

6.     Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari puncak pimpinannya dilimpahkan kepada astuan-satuan organisasi di bawahnya dakam bidang pekerjaan tertentu. Pemimpin tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya. Dibawah puncak pemimpinan atau pimpinan satuan organisasi terdapat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

7.     Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari puncak pimpinannya dilimpahkan kepada astuan-satuan organisasi di bawahnya dakam bidang pekerjaan tertentu. Pemimpin tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya dan tiap-tiap satuan pelaksana kebawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.

8.     Bentuk organisasi fungsional, staff dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari puncak pimpinannya dilimpahkan kepada astuan-satuan organisasi di bawahnya dakam bidang pekerjaan tertentu. Pemimpin tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya dan tiap-tiap satuan pelaksana kebawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Dibawah puncak pemimpinan atau pimpinan satuan organisasi terdapat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

Read more »

Selasa, 16 Agustus 2011

Bentuk Organisasi


Organisasi mempunyai berbagai macam bentuk dan dibedakan berdasarkan jumlah pemimpin dan pembagian wewenangnya. Organisasi berdasarkan jumlah pemimpinnya adalah organisasi tunggal dan organisasi jamak. Organisasi berdasarkan pembagian wewenang adalah organisasi jalur, fungsional, jalur dan staff, fungsional dan staff, fungsional dan jalur, dan yang terakhir adalah gabungan dari semua yaitu organisasi jalur, fungsional dan staff.



 









Read more »

Minggu, 14 Agustus 2011

Air Terjun Pletuk


Pletuk saat musim hujan
            Pagi yang cerah di sebuah desa yang terletak di kaki gunung wilis. Desa Sooko adalah nama desa tersebut. Sebuah desa yang berada tepat dijantung kecamatan Sooko.

            Pagi itu aku dan keempat temanku sedang berlibur kerumah kakekku. Disana kami sudah merencanakan untuk mengunjungi Air Terjun Pletuk yang berada tak jauh dari desaku. Air terjun ini adalah salah satu wisata ponorogo yang baru saja dibuka pada tahun 2006. Dengan adanya tempat wiasta ini, diharapkan bisa membantu meningkatkan pendapatan warga sekitar.
            Air terjun ini terletak di desa Jurug kecamatan Sooko dan hanya berjarak 15 menit dari rumah kakekku dengan menggunakan mobil. Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat wisata ini, bisa menggunakan kendaraan umum dari ponorogo. Rutenya dimulai dari terminal ponorogo lalu berhenti di terminal pasar Pulung dan pemberhentian terakhir adalah pasar Sooko.setelah tiba di pasar Sooko, maka wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan umum yang menuju desa Bendungan atau jika ingin mempersingkat waktu, maka wisatawan bisa menggunakan ojek.
            Pletuk berada ±35 Km dari kota ponorogo. Dengan menggunakan mobil pribadi, kita hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk mencapai tempat wisata ini. Setelah tiba dipelataran parkir, wiastawan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 2000,00 untuk tiket masuk dan Rp. 2000,00 untuk biaya parkir mobil (motor = Rp. 1000,00). Setelah itu wisatawan harus berjalan sejauh ±200 meter untuk mencapai air terjun.


Air terjun Pletuk saat musim kemarau
            Sesampainya di air terjun, wisatawan akan menikmati pemandangan yang indah dari Air Terjun Pletuk yang memiliki tinggi ±72 meter. Air terjun ini memiliki keunikan dibandingkan air terjun pada umumnya. Keunikan itu adalah airnya tidak jatuh lurus kebawah melainkan berbelok. Ini yang menjadikan air terjun ini beda dari air terjun pada umumnya.


Nb: lebih baik berkunjung saat musim hujan karena debit airnya lebih besar dan akan menambah keindahan air terjunnya

Read more »

Jumat, 12 Agustus 2011

Telaga Ngebel


       
Telaga ini adalah salah satu andalan wisata ponorogo. Telaga yang memiliki luas ±1500 meter ini berada di ketinggian 734 di atas permukaan laut (dpl). Pemandangan telaga yang luas dengan airnya yang bersih memberikan rasa nyaman saat berada di telaga ini. Pemandangan yang indah itu didukung dengan udara yang dingin dan pepohonan yang rindang disekitar telaga. Dibawah pohon kita bisa bersantai dengan menikmati secangkir teh dan pentol bakso yang dijajakan oleh pedagang.

            Disekitar telaga ngebel juga banyak terdapat penginapan yang harganya dimulai dari 70ribu rupiah. Selain hotel sebagai sarana pendukung tempat wisata ini, terdapat beberapa restoran yang hidangannya beraneka ragam. Kita bisa menikmati ikan bakar yang ikannya masih segar karena baru saja diambil dari telaga atau minkmati kenikmatan rujak yang tak kalah nikmat. Setelah perut kenyang, kita bisa melanjutkan untuk menikmati pemandangan dan dinginnya air telaga dengan menggunakan bis air. Wahana ini dibandrol dengan harga Rp. 5000,00 perorangnnya, cukup murah bukan? Atau kita ingin merasakan hembusan angin yang mengibaskan rambut kita?. Kita hanya cukup membayar Rp. 5000,00 untuk merasakannya dengan menaiki speed boat. Kita diperbolehkan untuk menyetir sendiri tetapi tentu ditemani dengan pemilik speed boat itu.

            Telaga ini berjarak 24 Km dari kota ponorogo yang bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan apa saja (tidak harus 4WD). Jika kita beruntung, maka kita bisa menikmati durian khas ngebel yang rasanya manis dan daging yang lumayan tebal. Hmmm...begitu nikmat bukan?.

Read more »

Air Terjun Sedudo


      Air terjun sedudo merupakan sebuah wisata alam yang berada di kota nganjuk. Air terjun yang dikelola oleh disparda kota nganjuk ini begitu indah. Terletak di ketinggian ±1438 meter sehingga udara yang dirasakan adalah udara yang sejuk. Udara yang sejuk juga di dukung dengan air yang tidak kalah sejuknya bahkan cenderung dingin.
            Air yang jatuh dari ketinggian ± 105 meter ini lalu dibendung agar bisa digunakan untuk mandi dan berenang. Menurut legenda yang ada, setiap orang yang mandi di air terjun sedudo akan mendapatkan berkah keselamatan, kepangkatan, awet muda dan bisa tercapai cita-citanya. Legenda ini tetap dijaga oleh pemerintah setempat dengan mengadakan Upacara Mandi Sedudo pada saat bulan Sura. Pengelolaan yang baik juga tampak pada bersihnya toilet yang ada. Para pedagang juga berjualan dengan rapi pada tempat yang sudah disediakan. Mushola dan tempat beristirahat juga tersedia dan terjaga kebersihannya.
            Air tejun sedudo bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama ± 1jam dari kota nganjuk. Sepanjang jalan yang dileawti adalah gunung dengan pemandangan hijau yang luas. Jalanan yang naik-turun menambah ke-asik-an dalam perjalanan menuju sedudo, apalagi aspal yang halus menambah kenyamanan berkendara. Biaya masuk perorangnya hanya Rp. 2000,00 ditambah biaya karcis mobil Rp. 2000,00 dan biaya penitipan mobil (parkir) sebesar Rp. 3000,00 terasa begitu murah apabila dibandingkan pemandangan yang didapatkan. Benar-benar pengalaman yang menyenangkan mengunjungi Air Terjun Sedudo.
  Narsis lagi ah... :p

Read more »

Senin, 08 Agustus 2011

Lirik Marcell Sisa Semalam


Didalam satu kesempatan
Suasana yang sungguh menggoda
Ku pintakan pada dirimu
Untuk bersamaku

Dan angguk pertanda setuju
Tuk lepaskan seluruh rindumu

Bersamaku hingga berlalu
Hasrat yang mengganggu
Dalam sisa semalam bersamamu
Mencumbu dirimu penuh kemesraan

Ku genggam erat jemarimu
Ku yakinkan takkan ada kata
Perpisahan yang menyakitkan
Di antara kita 

reff:
Dalam sisa semalam bersamamu
Mencumbu dirimu penuh kemesraan ooh
Dalam sisa semalam di pelukmu
Dan ada bahagia menutup cerita
(sisa semalam)

Sisa semalam bersamamu
Mencumbu dirimu penuh kemesraan
Dalam (sisa semalam) di pelukmu
Dan ada bahagia menutup cerita

(dalam sisa semalam bersamamu)
Mencumbu dirimu penuh kemesraan
(dalam sisa semalam)
Di pelukmu
Dan ada bahagia menutup cerita

Read more »